Pages

Rabu, 22 Juli 2015

Pathuk Gebang, Petualangan Yang Sesungguhnya

                Finally, libur lebaran kali ini kembali menjelajah pantai di sekitaran Kec. Tanggung Gunung, Kab. Tulungagung. Bila tahun 2014 kemarin sudah menapakkan kaki di Pantai Sanggar (baca tulisan saya tentang Pantai Sanggar http://www.kaskus.co.id/thread/53df36a5c0cb178a2b8b470d/trip-at-sanggar-beach-tulungagung ), kali ini tujuan kami lebih mengarah ke pantai sebelahnya yang kata orang-orang jauh lebih keren. Its Pantai Pathuk Gebang.
                Lebaran di hari pertama, saya pulang kampung ke rumah ortu (bukan pulang kampung sih, lha wong rumah ortu cuma berjarak 3 Km dr rumah sy hehehe ). Setelah sungkem ke bapak ibu, sy langsung ke rumah Haping (sepupu). Kebetulan disitu ketemu sama teman akrab sy juga, Sapam dan Budi. Langsung deh kita bahas rencana ngetrip kita. Kapan dan kemana ngetrip kali ini. Saya tawarkan ke Pathuk Gebang, semua langsung mengangguk tanda setuju.

                Kesalahan adalah guru terbaik, dan kesalahan dalam menentukan waktu di trip sebelumnya, kami jadikan guru terbaik untuk trip tahun ini. Kami memilih waktu libur lebaran ketiga, dikarenakan hari ketiga lebaran, arus balik belum begitu padat. Kami mengantisipasi macetnya perjalanan, terlebih di kawasan Jembatan Ngujang, yang tahun lalu membuat perjalanan kami semakin lama. Jam pemberangkatan pun kami atur lebih pagi, tepatnya jam 6 pagi. Yah, walaupun ngaret jadi berangkat sejam kemudian.
                Start awal, rombongan berjumlah 8 orang. Saya berboncengan dengan Haping, ditambah Sapam + Budi, Ibnu + Slamet, Ikwan + Dika. Sesampai di Tulungagung, Jimmy ternyata menyusul dengan sang pujaan hatinya.So, ngetrip kali ini rombongan berjumlah 10 orang, sama persis dengan tahun lalu meski beberapa wajah berganti.
                Rute yang kami lewati sama dengan tahun lalu. Dari perempatan lampu merah timur terminal Tulungagung ke arah selatan (Arah campurdarat), sampai Pertigaan Pasar Campurdarat belok ke kiri (Arah Popoh), sampai bertemu SMP 1 Campurdarat belok ke kiri (Arah Tanggung Gunung), sampai Kantor Koramil Tanggunggunung belok kiri, dan bertemu SMP Tanggung Gunung belok kanan (Arah Ds. Jengglungharjo) dan sampai juga ke pintu masuk kawasan Pantai Sanggar.
                Berbeda dengan tahun lalu, perjalanan kami jauh lebih cepat untuk sampai ke Pantai Sanggar. Selain gak perlu nyasar-nyasar kayak tahun sebelumnya, jalanan yang kami lewati juga sudah diperbaiki dan mempermudah ban motor kami untuk melaju. Juga sudah banyaknya papan penunjuk arah menuju Pantai Sanggar, Ngalur, dan Pathuk Gebang.

Rombongan ngetrip tahun ini.. Ane yg motret mas gan :D

                Sesampai di Pantai Sanggar, suasana sepertinya sudah berubah. Dibandingkan tahun lalu yang masih sepi, Pantai Sanggar kali ini jauh lebih ramai. Tak hanya ramai wisatawan, Pantai Sanggar juga sudah ramai dengan banyaknya warung-warung yang dibangun oleh penduduk. Sangat kontras dengan tahun lalu yang bahkan tak satupun ada aktifitas jual-beli di Pantai Sanggar. Sedikit membayangkan sih, mungkin tahun depan pantai ini sudah ramai dan keelokan pantainya akan segera kikis oleh banyaknya sampah yang tersebar.
                Saya dan Haping kurang berselera menikmati Pantai Sanggar. Selain terik matahari yang membara (karena kami tiba tepat pukul setengah 11 siang) dan ombak yang tengah pasang, mungkin pikiran kami tengah shock dengan keramaian Sanggar yang sangat kontras dengan keadaan di tahun lalu. Ah sudahlah, kami berdua memilih duduk-duduk di salah satu warung sambil memesan makanan yang ada. Sedangkan teman-teman yang lain sudah berlari ke arah pantai untuk sekedar main-main ato juga ketemu sama neng selfi.
                Tak lama teman-teman yang lain main-main di pantai, mereka menuju ke arah saya dan Haping. Ikutan sekalian deh pesen makanan di warung tersebut. Jadi, kita sarapan sebentar sebelum memulai petualangan yang sesungghunya ke arah Pathuk Gebang.

 Sarapan dolo sebelum cus Pathuk Gebang

                Next, setelah selesai mengisi perut dan bertanya ke bapak-bapak empunya warung tentang arah ke Pathuk Gebang, kami segera memulai petualangan ke Pathuk Gebang. Sekilas mudah, tapi baru beberapa langkah berjalan menanjak, kita sudah dikasih shock terapi. Selain tanjakannya cukup terjal dan licin (tanah pasir), juga panas matahari yang cukup menyengat. Ditambah beberapa teman2 tak beralas kaki (Saran aja sih, kalo ke Pathuk Gebang mending pake sendal gunung, ato sepatu. Jangan cuma modal sandal jepit apalagi gak pake alas kaki, lebih-lebih pake high heell.. jangan!!!)

 Medan pertama arah Pathuk Gebang

 Pantai Sanggar dilihat dr atas bukit menuju Pathuk Gebang

                Beberapa dari rombongan sempat menyerah, dan mau balik ke Pantai Sanggar melihat medan yang ditempuh lumayan menanjak dan panas banget. Tapi asa yang pudar segera berubah setelah melihat jalur selanjutnya adalah medan hutan yang rimbun. Bener-bener asri, bahkan kita sempet ngelihat beberapa kera-kera bergelantungan di atas pohon yang tinggi. Keren banget.

 Medan kedua arah Pathuk Gebang

                Perjalanan ke Pathuk Gebang cukup ditempuh dengan jalan kaki membelah bukit sebelah kiri Pantai Sanggar. Hanya butuh waktu sekitar 1 jam pejalanan jalan kaki, hingga akhirnya kita sampai juga di Surganya pantai di Tulungagung….. Its, Pathuk Gebang!!!



 Pathuk Gebang

                Ke Pathuk Gebang kurang afdhol kalo belum ke karang besar sebelah kiri pantainya, demi menemukan deburan ombak tinggi yang membentur karang. Inilah guna sendal gunung ato sepatu karena karang tersebut cukup lancip dan menyiksa kaki. Hati-hati guys…

 Karangnya lancip gan.. ati-ati



                Konon, ada waktu tersendiri demi mendapat ombak yang melayang tinggi karena benturan dengan karang. Ada bulan dan jam tersendiri, gak sembarang waktu. Beruntungnya, kita datang di waktu yang tepat saat laut tengah pasang. Seru deh. Puas lahir batin. (Untuk mendapat view deburan ombak tinggi, disaranin melihat kondisi Pantai Sanggar dulu masgan, kalo tengah pasang langsung deh ke Pathuk Gebang, karena otomatis Pantai Pathuk Gebang juga tengah pasang, dan kemungkinan dapet view deburan ombak tingginya lebih tinggi prosentasenya dibanding bila laut tengah surut. Juga jangan lupa, bawa air mineral yang cukup. Pathuk Gebang berbeda dengan Sanggar, dimana uang sebanyak apapun gak bakal laku di Pathuk Gebang, so bawa air mineral yang cukup agar tubuh gak KO)
                And last, petualangan ini harus berakhir dengan berjalannya waktu. Tepat jam 3 sore sy dan teman-teman meninggalkan Pathuk Gebang untuk mendaki bukit yang memisahkan eloknya Pantai Pathuk Gebang dengan ramainya Pantai Sanggar. Perlu hati-hati lagi karena jalan yang licin dan menurun tajam.
                See u next time Pathuk Gebang!!! Tetaplah seperti itu, dengan jalur petualangan yang sebenarnya. Dan membuatmu tetap menjadi surga yang tersembunyi di balik penatnya aktifitas kehidupan yang membara.

Bonus Photo :D

 Trip kita gak afdhol kalo belum nyangkruk di pinggir dalan :D

Levitasi yang gagal :P

 Ngaso disek lah...

 Menanti ombak tinggi

Eksis dulu di atas karang besar

Ombak tinggi khas Pathuk Gebang... Awesome

Tidak ada komentar:

Posting Komentar